1. Phising
Teknik phishing ini merupakan taktik penipuan yang paling sering digunakan sekarang ini. Beberapa penipuan Phishing digunakan untuk mendapatkan informasi personal seseorang seperti nama, alamat dan nomor keamanan sosial.
2. Pretexting
Taktik pretexting ini adalah teknik yang digunakan hacker dengan cara berbicara layaknya para ahli. Hacker yang kita ketahui sangat mahir dalam hal teknis, tapi ketika hacker menggunakan social engineering, maka hacker bisa berbicara sangat lancar seperti seorang ahli.
salah satu contohnya yaitu Kane Gamble yang telah membobol jaringan internet pejabat Amerika Serikat dan mencuri dokumen-dokumen rahasia negara. Gamble menggunakan taktik yang memanfaatkan suatu kelemahan yang pasti ada di setiap organisasi, yaitu psikologi manusia.
Gamble menelepon mengaku sebagai seseorang, menyamar menjadi orang tersebut, dan mencoba masuk ke akun seseorang dengan menerka passwordnya.
3. Quid Pro Quo
Taktik ini paling umum dilakukan oleh hacker yang berpura-pura menjadi orang layanan IT dan menelpon sebanyak-banyaknya orang dari perusahaan yang dapat mereka temukan.
4. Tailgating
Beberapa orang mengenal istilah Tailgating ini dengan Piggyback. Taktik ini dilakukan dengan cara menguntit seseorang yang memiliki otentikasi, seperti karyawan perusahaan untuk masuk ke area yang tidak bisa diakses orang asing.
Beberapa cara pencegahan dari Social Engineering :
1. Jangan membuka email berisi tautan dari sumber yang tidak terpercaya.
2. Kunci laptopmu, kapanpun kamu keluar dari tempat kerjamu.
3. Membaca dan mengerti kebijakan perusahaanmu terkait siapa orang-orang yang diizinkan masuk ke gedung perusahaan.
4. Jangan menerima tawaran dari orang yang tidak kamu kenal, apapun keuntungan yang akan kamu terima.
(Sumber : Kumparan 2018, 5 Taktik 'Social Engineering', dilihat 27 Februari 2019,<https://kumparan.com/@kumparantech/5-taktik-social-engineering-salah-satunya-dilakukan-si-remaja-autis>
(Sumber : Kumparan 2018, 5 Taktik 'Social Engineering', dilihat 27 Februari 2019,<https://kumparan.com/@kumparantech/5-taktik-social-engineering-salah-satunya-dilakukan-si-remaja-autis>