Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
SELAMAT DATANG

Jumat, 10 Mei 2019

Metode Huffman Kompresi

Metode Huffman merupakan salah satu teknik kompresi dengan cara melakukan pengkodean dalam bentuk bit untuk mewakili data karakter.

Cara kerja atau algoritma metode ini adalah sebagai berikut :

a.  Menghitung banyaknya jenis karakter dan jumlah dari masing-masing karakter yang terdapat dalam sebuah file.

b.  Menyusun setiap jenis karakter  dengan urutan jenis karakter yang jumlahnya paling sedikit ke yang jumlahnya paling banyak.

c.  Membuat pohon biner berdasarkan urutan karakter dari yang jumlahnya terkecil ke yang terbesar, dan memberi kode untuk tiap karakter.

d.  Mengganti data yang ada dengan kode bit berdasarkan pohon biner.

e.  Menyimpan jumlah bit untuk kode bit yang terbesar, jenis karakter yang diurutkan dari frekuensi keluarnya terbesar ke terkecil beserta data yang sudah berubah menjadi kode bit sebagai data hasil kompresi. Contoh teknik kompresi dengan menggunakan metode Huffman pada file teks. Misalkan sebuah file teks yang isinya “AAAABBBCCCCCD”. File ini memiliki ukuran 13 byte atau satu karakter sama dengan 1 byte.

Berdasarkan pada cara kerja di atas, dapat dilakukan kompresi sebagai berikut :

a.  Mencatat karakter yang ada dan jumlah tiap karakter. A = 4,  B = 3, C = 12, D = 1

b.  Mengurutkan karakter dari yang jumlahnya paling sedikit ke yang paling banyak yaitu :  D, B, A, C

c.  Membuat pohon biner berdasarkan urutan karakter yang memiliki frekuensi terkecil hingga yang paling besar. 

d.  Mengganti data yang ada dengan kode bit berdasarkan pohon biner yang dibuat. Penggantian karakter menjadi kode biner, dilihat dari node yang paling atas atau disebut node akar : A = 01,  B = 001,  C = 1, D = 000.

Selanjutnya berdasarkan pada kode biner masing-masing karakter ini, semua karakter dalam file dapat diganti menjadi : 01010101001001001111110001111111 Karena angka 0 dan angka 1 mewakili 1 bit, sehingga data bit di atas terdiri dari 32 bit atau 4 byte (1 byte = 8 bit)

e.  Menyimpan kode bit dari karakter yang frekuensinya terbesar, jenis karakter yang terdapat di dalam file dan data file teks yang sudah dikodekan. Cara menyimpan data jenis karakter adalah dengan mengurutkan data jenis karakter dari yang frekuensinya paling banyak sampai ke yang paling sedikit, menjadi : [C,A,B,D] File teks di atas, setelah mengalami kompresi, memiliki ukuran sebesar 1 + 4 + 4 = 9 byte. Jumlah ini terdiri dari 1 byte kode karakter yang memiliki frekuensi terendah, 4 jenis karakter = 4 byte dan 4 byte data kode semua karakter.


KOMPRESI DAN DEKOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN  METODE HUFFMAN

Beberapa metode kompresi citra telah dikembangkan seperti  Block-coding, Encoding, CDT, Wavelet transform dan lainnya. Metode kompresi citra terus dikembangkan dengan tujuan untuk mengkompres hingga sekecil mungkin data citra, namun pada saat rekonstruksi diharapkan tidak satu pun data citra yang hilang.

Berdasarkan pada landasan pikiran di atas serta hasil yang diperoleh dari metode Huffman dimana teks hasil dekompresi yang diperoleh 100% sama dengan teks aslinya, maka penulis mencoba meneliti sejauh mana metode Huffman ini dapat digunakan untuk mengkompres data citra.

Secara fisis, sebuah citra adalah merupakan representasi objek-objek baik dalam keadaan diam atau bergerak pada suatu suport fisik seperti kertas, monitor atau lainnya.

Secara matematis, sebuah citra dinyatakan sebagai sebuah fungsi matematis dua dimensi 2D f(x,y) atau tiga dimensi 3D f(x,y,z). Dimana x dan y menyatakan posisi koordinat 2D, sedang  f menyatakan nilai intensitas (kecerahan) atau menyatakan warna pada setiap posis  x,y.

Sebuah citra digital dalam sebuah komputer dinyatakan dalam bentuk matrik 2D, dimana elemen matriks disebut  pixel dan nilai dari setiap elemen matriksnya menyatakan intensitas atau warna.

Kamis, 02 Mei 2019

Error Detection

Error Detection

dalam suatu proses transmisi data, tidak selalu transmisi data berjalan dengan semestinya. terkadang terdapat error yang tidak diduga. Error Detection merupakan proses pendeteksian kesalahan yang dilakukan ketika data dalam suatu proses transmisi. kesalahan yang dimaksud disini ialah terjadi perubahan 1 bit atau lebih dari satu bit yang tidak seharusnya terjadi.

Error Checking Method
terdapat beberapa metode untuk melakukan pengecekan error yang terjadi pada saat proses transmisi data. Antara lain : Parity Check, Checksum, CRC (Cyclic Redundancy Check) dan Hamming Code

1. Parity Check
dalam metode ini, dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu even parity dan odd parity.

- Even Parity
metode ini biasanya dipergunakan pada transmisi data asinkronus. dimana pada metode ini sebelum paket data dikirim, setiap paket data di cek apakah jumlah logika ‘1’ berjumlah ganjil atau genap. kerika berjumlah genap maka bit parity akan tetap bernilai 0 namun jika ganjil maka nilai bit parity menjadi 1. proses perhitungan ini menggunakan gerbang logika Xclusive OR

- Odd Parity
Kebalikan dari metode even parity, odd parity dipergunakan dalam proses transmisi data mode sinkronus. dimana pada metode ini ketika data belum dikirim, setiap paket data akan diperiksa apakah jumlah lohika ‘1’ nya berjumlah ganjil atau genap. ketika jumlah nya genap maka nilai bit parity akan menjadi 1. sedangkan ketika jumlahnya ganjil maka nilai bit parity menjadi 0.

Kelebihan dan Kekurangan dari Parity Check
Kelebihan :
sangat mudah untuk direalisasikan ke dalam bentuk hardware ataupun rangkaian.
analisis dan juga penggunaan sistem relatif sederhana
proses pelacakan relatif cepat, karena menggunakan biner sebagai basis nya
Kekurangan :
Hanya dapat mendeteksi error maksimal 3 bit errors
kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi cukup besar, bisa mencapai sekitar 50%
belum dapat mendeteksi error pada file yang berukuran besar
masih kurang handal ketika mendeteksi dan memperbaiki bit error yang terjadi.

2. Checksum

pada metode ini, pengecekan dilakukan dengan menjumlahkan sekumpulan data setelah itu jumlah tadi di complement. ketika sudah didapatkan hasilnya, maka hasil itu yang ditambahkan ke dalam data sebagai suatu karakter. kemudian setelah sampai pada receiver, akan dihitung ulang hasil checksum tadi lalu dilakukan perbandingan. proses pengiriman data akan mengalami error ketika hasil perbandingan dari kedua nilai tadi terdapat perbedaan.

Kelebihan dan Kekurangan Checksum
Kelebihan :
pengimplementasian ke dalam software relatif mudah
kehandalan sistem cukup tinggi, bisa mencapai hingga 90%
Kekurangan :
sistem masih lemah dalam mendeteksi error. karena belum bisa mendeteksi data yang urutannya tidak beraturan.

Daftar Pustaka :
https://kayninf625.wordpress.com/2017/09/12/error-detection/